Jumat, 29 September 2017


“And , oh, I’m into you And girl, no one else would do
Cause with every kiss and every hug you make me fall in love
And now I know I can be the only one I bet it’s hearts all over the world tonight
with the love of their life Who feel what I feel when I’m “
Ringtone dari Chris brown ini membangunkanku dari tidurku yang lelap,
“halo, selamat pagi pesek ..” sapanya di telfon
“pagi, ni udah pagi beneran yah,,?” Tanyaku 
“iyah dah pagi, bukannya hari ini kamu ada kuis di kampus ,”jawabnya sambil tertawa
“Astaga,, iyah ,, aku lupa “ jawabku sambil menepuk jidat
“makanya buruan siap –siap sekarang dah jam 8” omelnya
“Iyah bawel, makasihh.. love you manyun”
“Love you too pesek, ingat jangan telat makan!!” ucapnya
“Siipp boss.. byee..” jawabku mengakhiri percakapan sambil terburu – buru beranjak dari tempat tidur


Ritual manis yang sama setiap hari, saling menyapa dan mengucap kata cinta, ritual yang sudah berjalan hampir 4 tahun yang aku jalani bersama seorang pria yang aku kenal 5 tahun lalu. Fajar Prawira, seorang pria yang kini menjadi kekasihku. Bedanya sekarang kita sudah 2 tahun dipisahkan oleh jarak karena dia melanjutkan kuliahnya di luar kota.
 

Tapi sekarang bukan fajar saja satu-satunya yang ada di fikiranku tapi ada pria lain.
Dia itu Arwan, orang yang pertama kali aku kenal pada saat menginjak bangku kuliah, entah kenapa di hari pertama mengenal dia aku dengan mudah akrab. Semenjak itu kami menjadi semakin akrab ditambah lagi dengan Ola sahabatku yang super cerewet. Kami bertiga menjadi sahabat yang sangat akrab, apalagi kami berada di kelas yang sama.

Akhir – akhir ini Arwan membuatku bimbang, sepertinya dia mulai berhasil mencuri perhatianku. Banyak hal yang kami lakukan bersama. Aku juga merasa nyaman ketika bisa bersamanya. Arwan sepertinya membuatku jatuh dalam dunianya sehingga lupa dengan Fajar . Menarikku dalam dunia yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Apa mungkin aku mulai jatuh cinta dengan dia, lalu bagaimana dengan fajar ?? Pertanyaan itu sepertinya terus mengisi kepalaku.
Hey, ayi ..!! teriak Ola di telingaku 
Aduhh,,, lama-lama bisa mati muda aku karena serangan jantung..” jawabku sambil menggerutu
Kok bisa gitu? “ Tanya Ola sambil memasang muka yang antara polos atau memang lemot
Ya iyalah, teriakan kamu itu bisa bikin orang kena serangan jantung “ ucapku
Ya sudah maaf, lagian kerjaannya melamun aja, palingan juga melamun gara-gara bingung mau milih arwan atau fajar “ timpalnya sambil tertawa

Hussttt,, jangan keras keras ngomongnya” kataku sambil menutup mulut Ola
Kalo menurut aku, dengerin aja kata hati kamu.. udah dulu yah aku mau ke perpus balikin buku, daaaahhh ayi..” candanyanya sambil mencubit pipiku

Sudah hampir sebulan aku jalan bareng arwan tanpa status yang jelas, sekarang aku jadi sibuk dengan arwan dan lupa dengan fajar, sms, telfon, e.mail jarang aku balas. Belum lagi kebohongan kebohongan yang setiap hari aku ucap kepadanya. Dan malam ini adalah puncak segala di lema yang kurasakan akhir –akhir ini. Besok pagi aku harus meberikan jawaban tentang bagaimana status aku dan arwan. Tanpa sengaja aku menemukan buku tebal besampul kuning di hias dengan pita berwarna biru. Itu diary ku, astaga sudah lama sekali aku idak bercerita dalam diariku ini. Kubuka tiap lembar dan kubaca tiap tulisan di dalamnya.
7 september 2008
“hari ini aku jadian dengan fajar, setelah setahun pdkt akhirnyaa.. dia nembak aku sambil ngasih es krim di taman favorit aku.. sweet deh”
18 januari 2009
“kayaknya aku deh cewek paling beruntung di dunia, punya pacar baik banget,, rela nungguin aku dari pagi sampe malam di depan ruang karantina lomba, bawain makanan,sampe kehujanan gara-gara nyariin aku makanan, terima kasih Tuhan mengirim dia”
24 maret 2009
“Hari ini nge cat kamar bareng manyun, hasilnya temboknya jadi abstrak,muka kita cemong-cemong deh”

7 september 2010
“selamat hari jadian, Cuma gara-gara mau ngerayain anniversary kita manyun sampe bolos kuliah 3, secara semarang Makassar kan jauh.. oh iya manyun bikinin cupcake khusus buat aku.. kasian dia cemong-cemong gitu”

Tak terasa air mataku menetes membasahi diary ku, sekarang aku sadar sudah begitu jahat karena mengabaikan orang yang selama ini selalu rela berkorban untuk aku. Orang yang selama ini setia dan menjaga kepercayaan yang aku titipkan. Sambil menangis aku menelfon fajar, aku mengucapkan kata I love you sambil terisak. Aku sadar dalam menjalani hubungan dengan jarak pemisahnya dibutuhkan pria yang selalu setia dan wanita yang selalu bisa di percaya Sejak malam itu aku memutuskan untuk hanya bersahabat dengan arwan, dan tetap setia menjalani ritual manis bersama orang yang paling aku cintai, dia adalah fajar

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SCENARIO ART - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -