Jumat, 29 September 2017


"Hah serius, Sya? Besok dia mengundangku ke pesta ulang tahunnya?". Tanya Laila panik tetapi ia sangat senang. "Benar La, dia menyuruhku untuk memberitahumu. Besok malam aku akan jemput kamu. Kamu harus dandan cantik-cantik. Ok?"

Hari itu Laila sangat senang karena lelaki yang ia cintai, Doni, ulang tahun dan mengundangnya. Laila bingung untuk persiapan besok malam. Dan ia juga belum membeli kado untuk Doni. "Besok aku pakai gaun apa ya? Besok aku mau membelikan dia apa ya? Dan siapa yang mau membantuku berdandan?". Laila benar-benar sangat bingung. "Ahaa! Aku tau. Aku akan minta Sheila untuk membantu aku berdandan". Laila langsung menelfon Sheila untuk membantunya berdandan besok sore.



Keesokan paginya Laila minta izin dengan mamanya untuk pergi mencarikan kado untuk Doni. "Ma, Laila izin pergi dulu ya? Mau beli kado". Izin Laila. "Kado untuk siapa?". Tanya mama. "Eeehh, hmm, eee anuu eehh". Jawab Laila gagap. Laila tidak berani menjawab karena mamanya sangat tidak suka dengan Doni, penyebabnya ya karena Doni selalu menyakiti perasaan Laila. Seringkali Laila menangis dan bercerita pada mamanya tentang Doni. "Ya sudah ma, Laila pegi dulu, daaa". Pamit Laila terburu-buru.

Sesampainya di mall, Laila bingung ingin membelikan Doni apa. Kepalanya sudah hampir pecah gara-gara memikirkan kado apa yang pantas untuk Doni. Dan lagi-lagi Laila harus menanggung malu karena ia kelamaan berdiri sambil berfikir di depan toko. "Adik mau cari apa? Bisa saya bantu?". Suara mbak-mbak pramuniaga toko mengejutkan Laila dalam lamunannya. "Eehh itu mbak, saya lagi mencari kado untuk seorang lelaki. Kira-kira kado apa yang pantas untuk lelaki ya mbak?". Laila langsung to the point bertanya pada pramuniaga tersebut. "Hmm. Yang ini bagus dik. Bisa?". Tanya pramuniaga itu menyampaikan pendapat. "Bisa mbak bisa". Pramuniaga tersebut langsung membungkus benda itu menjadi sebuah kado indah. Laila pun pulang dengan senang hati.

Sorenya, Sheila sudah tiba dirumah Laila. "La, ada apa sih? Kok kamu tumben nyuruh aku ke rumah kamu sore-sore?". Tanya Sheila heran. "Kamu bantuin aku dandan ya? Kamu kan ahli dalam soal dandan-mendandan". Jawab Laila. "Ya ampun Laila. Aku kirain ada apa kamu nyuruh aku ke rumah kamu. Hmm, kalau soal dandan mah gampang. Aku bisa bantu". Sheila pun mau membantu Laila. Laila didandani habis-habisan menjadi seorang perempuan cantik bak bidadari. Laila terbalut dalam gaun kuning tanpa tali yang jatuh di lutut. Rambut gelapnya tergerai jatuh di bahunya, serta di hiasi jepit rambut berbentuk topi bundar di salah satu sisi kepalanya.

Malamnya, Laila sudah di jemput Marsya dengan mobilnya. "Ma, Laila pergi dulu ya, mau ke ulang tahunnya Sheril". Pamit Laila dusta. "Wow cantik sekali kamu La". Puji Marsya. "Kamu juga cantik". Laila memuji kembali. Mereka melaju ke pesta Doni.

Sekitar 30 menit, sampailah mereka di pesta. Doni dan teman-temannya menganga melihat Laila yang begitu cantik malam ini. "Duhh aku jadi tidak enak di lihatin seperti ini. Ada yang aneh tidak sih?". Tanya Laila heran, karena semua mata tertuju padanya. "Mereka memperhatikanmu karena kamu begitu cantik malam ini". Puji Marsya. Laila pun tersenyum.

Saat pertengahan acara potong kue..
"Nah, kue pertama ini akan aku berikan kepada orang yang selama ini aku cintai, dia sangat cantik malam ini dengan berbalut gaun kuning selutut dan hiasan jepit rambut di kepalanya, ia adalah.. Laila". Laila terkejut mendengar pernyataan Doni. Bagaimana bisa? Doni selama ini selalu menyakiti Laila. Dan sekarang? "Kamu yakin Don ini untuk aku? Kamu kan benci sama aku". Tanya Laila heran. "Selama ini aku cinta sama kamu Laila. Aku gengsi untuk menyatakannya padamu. Setiap malam aku selalu memandangi fotomu. Dan kalau kamu mau, kamu bisa lihat semua dinding kamarku hanya tertempel Fotomu. Dan sudah habis 5 buku aku menggambar dan menuliskan namamu. Di ulang tahunku malam ini apakah kamu mau menjadi kekasihku?". Pernyataan Doni membuat Laila tersentak. "Iya Don, aku mau". Dan semua teman-teman bertepuk tangan. Tiba-tiba Doni mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berisi cincin dan langsung memasangkan cincin itu ke jari manis Laila. Mereka berpelukan. Dan Laila membisikkan sesuatu, "Selamat ulang tahun, Sayang". Dan Laila memberikan kado yang tadi pagi ia beli di sebuah toko di mall, sebuah baju couple. Dengan baju couple itu Laila berharap Doni akan menyatakan cinta. Dan di waktu lain, ia dan Doni bisa memakai baju itu. Dan ternyata mereka pun benar-benar menjalin kasih. Doni bernyanyi lagu cinta untuk Laila menggunakan gitar. Laila tersentuh dan tersenyum malu. Mereka pun bahagia untuk malam itu dan untuk selamanya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SCENARIO ART - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -